Langsung ke konten utama

Cinta dalam Diam

Syair indah mendayu-dayu dengan lembutnya
Mengantarkan sebuah makna tersembunyi, dimana tak setiap insan mampu memahaminya
Mengutarakan banyak kata lewat banyak cara
Senyum indah menyapa nikmatnya cinta
Keelokannya mampu menembus celah-celah senja, sehingga menutupi sinar sang surya bagi para penikmatnya

Namun, pernah kah engkau merajut sebuah cinta dalam diam?
Membisu dalam keikhlasan
Menutupi mata, lisan dan hati dari nikmatnya cinta
Meanggungkan sang pemberi cinta dengan doa
Memuhasabahkan diri dengan ikhtiar dan tawakal
Itulah indahnya cinta yang hakiki
Bukan menyambutnya dengan penuh asmara
Tanpa ada jarak di antara mereka yang belum abadi

Wahai Tuhanku sang pemberi cinta
Jagalah lisan, hati dan pandangan ini dari nestapa dunia

Cinta itu memang indah
Namun betapa lebih indah, jika cinta terjaga suci
Tak ternodai, dan indah pada masa yang tepat
Masa yang penuh dengan ridhoNya
Masa di saat kita sudah tidak ada jarak lagi




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Kado Indah di bulan Februari (dalam rangka memenuhi undangan pembaca Maharani)

Rasa syukur yang pertama ingin saya haturkan kepada sang Maha kasih yaitu Allah SWT, karena berkat kemurahan hati-Nya saya diizinkan untuk bisa mengenal walau tak pernah sekalipun bertatap muka langsung dengan penulisnya, yang ilmunya hanya bisa saya ambil disetiap lembar bait-baitnya, yang tersimpan berjuta hikmah dari sosok Azhar Nurun Ala.  Karya kak Azhar yang pertama kali saya baca adalah Tuhan Maha Romantis, sejalan dengan judulnya, beliau begitu romantis menyusun setiap kata per kata yang berhasil membius mata dan hati saya untuk tidak pernah berhenti memuji kepiawaianya dalam menulis. Dan karya kedua yang saya dapatkan kali ini adalah Mahar untuk Maharani , sama halnya dengan Tuhan Maha Romantis , ketika pertama kali mendengar kabar bahwa kak Azhar akan merilis buku bertemakan tentang pernikahan, saya langsung berniat untuk mengumpulkan sedikit uang saku saya untuk kembali mengoleksi karya terbaru beliau. Berbeda dengan Tuhan Maha Romantis , di serial terbaru k...

RENJANA

Paras dan hatimu adalah cantik yang tak pernah usai Pancaran sinar dari bola matamu Isyarat adiratna engkau sandang Gambaran sejati dari sosok tangguh nan terhormat Dicipta Tuhan untuk melengkapi Adam Sebagai separuh dari agamanya           Panorama dalam lukisan dunia           Adiluhung dan bermartabat           Bukan tahta, Namun pada baktimu untuk Illahi Simbol keluhuran hati Keperkasaan jiwa Meruntuhkan ego dan membentuk kedamaian Siapa yang menaruh benci, katakan kepadaku Mereka hanya tak mengenalmu Sebatas melihat dan mendengar Engkau berhak lari dari belenggu Kejar apa yang kau sebut adil Di atas rehal ku menunggu Tuhan kabulkan pintamu

Surga yang Ku Rindukan

Aku merasa bersalah setiap kali melihat kau tersenyum simpul pada dunia Seakan kau ingin berkata, “Aku baik-baik saja” Terlambat ku menyadari, bahwa kau hanya ingin bersembunyi Dari pagi hingga petang, kau berjalan menyusuri setiap sudut kota Demi sesuap nasi yang harus dibayar dengan keringat dan cucuran air mata Urat nadimu semakin melemah Gerak tubuhmu tak selihai dulu Aku ingin menepuk pundakmu sembari berkata “Terima kasih.. kau telah bekerja keras hari ini” Dimana waktu yang harusnya ku lalui dengan baktiku padamu Dimana secangkir kopi yang harusnya ku sajikan di tengah penat dan lelahmu Dimana sepatu hitam yang harusnya ku semir di setiap pagi menjemputmu Yang ada justru deretan nilai rapor yang jauh dari rata-rata Aku menyesal selalu membuatmu kesal meski kau tak pernah membentakku Aku gelisah melihat kau murka meski tak pernah menghardikku Sorot matamu berbicara “Apakah aku gagal sebagai seorang Ayah?” Rentang waktu yang membawaku ...